Pengertian
-
Aircraft
Towing Pushback Tractor merupakan prosedur Bandar Udara saat pesawat yang
didorong mundur jauh dari gerbang Bandar Udara dengan daya eksternal.
-
Pushback
Tractor dilakukan khusus , low profile kendaraan dengan menggunakan traktor
pushback khusus yang muat dibawah hidung pesawat
Fungsi
Peralatan
-
Digunakan
untuk mendorong pesawat terbang menjauh dari pintu gerbang ketika siap untuk
pergi;
-
Digunakan
juga untuk menarik pesawat dalam berbagai situasi, seperti untuk hangar;
-
Digunakan
untuk memindahkan item bergulir, seperti kendaraan beroda dan beban berat.
Spesifikasi dari Aircraft Towing / Pushback
Spesifikasi
peralatan masing-masing traktor meliputi:
a. Berat
Kendaraan kotor
-
Berat
kendaraan kotor diukur baik dalam pon (lbs) atau kilogram (kg)
-
Sebuah
traktor khas untuk pesawat besar beratnya sampai 54t (120000 lbs)
b. Dimensi
-
Dimensi
fisik untuk Traktor terdiri dari panjang, lebar, tinggi untuk fender, tinggi ke
taksi, dan tinggi untuk kap.
a. Tarikan
Drawbar
-
Sebuah
traktor khas untuk pesawat besar memiliki tarikan drawbar sebesar 334 kN
(75.000 lbf)
Komponen utama dan Fungsi
Komponen
Utama
-
Komponen
utama dari Aircraft Towing Pushback Tractor terdiri dari mesin traktor yaitu:
a. Traktor
Konvensional
-
Digunakan
untuk menghubungkan traktor ke boeing 777;
-
menggunakan
Tow Bar untuk terhubung ke roda hidung pesawat;
-
Tow Bar
dapat dihubungkan pada bagian depan atau belakang traktor, tergantung apakah
pesawat akan didorong atau ditarik;
-
Tow Bar
memiliki pin geser, yang mencegah pesawat dari kesalahan akibat tarikan
sehingga mencegah kerusakan pada pesawat.
b. Traktor
Towbarless (TBL)
-
Digunakan
untuk menghubungkan traktor ke pesawat;
-
tidak
menggunakan Tow Bar
-
Towbarless
melakukan maneuver pesawat yang memungkinkan control yang lebih baik dari
pesawat, dengan kecepatan yang lebih tinggi;
-
Sistem
Towbarless tanpa Tow Bar lebih sederhana dan mudah lebih baik karena dapat
menghubungkan/ menarik langsung ke landing gear pesawat sehingga memiliki
operator traktor yang lebih baik dan saat maneuver.
Prosedur operasional alat
Umum
-
Mesin
dihidupkan dilakukan oleh crew penerbangan dengan berkomunikasi menggunakan
interfon dengan personil yang ada di darat/dilapangan.
-
Jika
interfon tidak tersedia, sinyal tangan standar dapat digunakan sebagai
pengarahan.
-
Selama
mesin aircraft pushback dinyalakan, personil yang ada di darat/dilapangan akan
melaporkan setiap kerusakan atau kelainan yang diamati.
-
Saat
tow bar tersambung ke pesawat, personil di darat akan menghubungi flight deck
melalui interfon untuk memberi info panggilan keberangkatan.
-
Panggilan
ini bertujuan sebagai komunikasi dan memeriksa bahwa system interfon beroperasi
dengan baik dan normal.
-
Kapten
akan memberitahukan apabila ada penundaaan keberangkatan, dan personil di
lapangan selalu siaga pada headsetnya untuk melakukan pembersihan area sekitar
pesawat yang akan berangkat dengan memulai mendorong dan memarkirkan aircraft
pushback ke parkiran.
Operasional
awal
a.
Personil
di darat/dilapangan harus memastikan bahwa daerah dibelakang pesawat terbang
adalah bersih dari kendaraan, peralatan, dan penghalang lain sebelum start-up
atau aircraft pushback dimulai.
b.
Ketika
pilot siap untuk start up dan pushback, pilot akan mencari konfirmasi dari
personil di darat, didaerah mana yang tidak ada bahaya bagi pesawat yang akan
take off. Dan pilot akan memberitahukan kepada petugas kontroler didarat bahwa
pesawat siap untuk pushback.
a.
Untuk
pesawat yang diam berdiri tanpa garis pushback berdedikasi, personil darat
dapat menggunakan garis depan sebagai panduan pushback.
Pemeliharaan Peralatan
Pengertian
Pemeliharaan
-
Pemeliharaan
merupakan kegiatan yang cukup penting dilakukan dalam manajemen operasional,
karena fasilitas yang dimiliki harus dijaga agar dapat digunakan secara
kelancaran sehingga proses operasional tidak terganggu.
Tujuan
Pemeliharaan
-
Untuk
menjaga agar system yang ada dapat berjalan sebagaimana mestinya;
-
Untuk
dapat mengendalikan biaya baik pencegahan maupun perbaikan jika terjadi
kerusakan.
Kategori
Pemeliharaan
-
Konsep
pemeliharaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pemeliharaan pencegahan dan
pemeliharaan pemogokan.
Maintenance
Pemeliharaan (Preventif Maintenance)
-
Melibatkan
pelaksanaan pemeriksaan rutin dan sevis yang menjaga fasilitas dalam kondisi
yang baik.
-
Tujuan
pemeliharaan pencegahan untuk membangun system yang mengetahui kerusakan
potensial dan membuat pergantian atau perbaikan yang akan mencegah kerusakan.
-
Pemeliharaan
Pencegahan jauh lebih besar dartipada sekedar menjaga mesin dan fasilitas tetap
berjalan.
-
Konsep
ini juga melibatkan perancangan system manusia dan teknik yang menjaga proses
produktif tetap bekerja dalam toleransi nya.
-
Penekanannya
adalah pada pemahaman bahwa proses dan membiarkannya bekerja tanpa gangguan.
-
Pemeliharaan
pencegahan berarti dapat menentukan kapan suatu peralatan perlu diservis atau
direparasi.
Maintenance
Kerusakan (Breakdown Maintenance)
-
Perbaikan
secara remedial ketika terjadi peralatan yang rusak dan kemudian harus
diperbaiki atas dasar prioritas atau kondisi darurat.
Kegiatan
Pemeliharaan
Kegiatan
Pemeliharaan meliputi:
-
Pendataan
alat
-
Pengecekan
dan pembersihan seluruh bagian alat seperti stop kontak (switch on or off),
fungsi rem, baut geser
-
Pengencangan
di tiap-tiap bagian
-
Pengecekan
bagian alat dan fungsi komponen
-
Penggantian
bahan pemeliharaan
-
Pengecekan
kinerja alat atau uji fungsi alat
-
Penyetelan
dan pengukuran aspek keselamatan
Pelaporan
- Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada unit
kerja pengguna alat dan pemberi tugas.
- Gunakan formulir laporan pemeliharaan yang
sudah baku dan serahkan alat yang telah dilakukan pemeliharaan.
- Apabila hasil pemeliharaan, alat tidak dapat difungsikan, berikan
saran tindak lanjut.
No comments:
Post a Comment