Monday, March 18, 2019

BANJIR BANDANG SENTANI - JAYAPURA

PRAY FOR SENTANI - JAYAPURA

Banjir Bandang di Sentani Jayapura telah menimbulkan korban jiwa maupun material. Bantuan dari berbagai pihak telah berdatangan, Bantuan Materi maupun Non Materi telah dikumpulkan di beberapa Posko Peduli Bencana.

Tingginya Curah hujan menjadi salah satu penyebab Bencana Alam ini terjadi.
Bukan salah siapa ataupun Siapa yang salah, ini bencana datang dari Kuasa Allah yang tidak bisa kita hindari, hanya doa dan bantuan dari semua masyarakat dan Pemerintah yang mampu mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh banjir bandang yang terjadi beberapa hari terakhir.

Waspada 
Intensitas Hujan yang masih Tinggi, membuat Masyarakat Sentani dan sekitarnya tetap waspada terhadap Banjir Susulan, meskipun mereka tetap berada di Rumah masing-masing dan ada sebagian yang menginap di sanak keluarga ataupun tempat pengungsian sementara.

Berikut Dokumentasi yang terekam oleh kamera masyarakat
























GENERAL PHILOSOPHY OF DANGEROUS GOODS (DGR)

The IATA Dangerous Goods Regulations is an easy-to-use manual based on the International Civil Aviation Organization (ICAO) Technical Instructions for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air. It incorporates additional operational requirements, which provide a harmonized system for operators to accept and transport dangerous goods safely and efficiently.

The Regulations include a detailed list of individual articles and substances specifying the United Nations classification of each article or substance and their acceptability for air transport as well as the conditions for their transport. Since no listing can be complete, the list also includes many generic or “not otherwise specified” entries to assist in the classification of those articles or substances not listed by name.

Some dangerous goods have been identified as being too dangerous to be carried on any aircraft under any circumstances; others are forbidden under normal circumstances but may be carried with specific approvals from the States concerned; some are restricted to carriage on all cargo aircraft; most however, can be safely carried on passenger aircraft as well, provided certain requirements are met.


Packaging is the essential component in the safe transport of dangerous goods by air. The IATA Dangerous Goods Regulations provide packing instructions for all dangerous goods acceptable for air transport with a wide range of options for inner, outer and single packagings. The packing instructions normally require the use of UN performance-tested specification packagings, however these are not required when dangerous goods are shipped in Limited Quantities under the provisions of Limited Quantity “Y” Packing Instructions. The quantity of dangerous goods permitted within these packagings is strictly limited by the Regulations so as to minimize the risk should an incident occur.

Training is also an essential element in maintaining a safe regulatory regime. It is necessary for all individuals involved in the preparation or transport of dangerous goods to be properly trained to carry out their responsibilities. Depending on the job-function, this may entail only familiarization training or may also include more detailed training in the intricacies of the Regulations. It is important to remember that dangerous goods are very unlikely to cause a problem when they are prepared and handled in compliance with the IATA Dangerous Goods Regulations.


The proper declaration of dangerous goods by the shipper ensures that all in the transportation chain know what dangerous goods they are transporting, how to properly load and handle them and what to do if an incident or accident occurs either in-flight or on the ground. The pilot-in-command must know what is on board the aircraft in order to properly deal with any emergencies, which may occur. The pilot must also convey this information, if possible, to air traffic services to aid in the response to any aircraft incident or accident. 

DANGEROUS GOODS (TABLE 9.3.A, Q-VALUE, SPESIFICATION PACKAGING MARKING, LIST OF DG)


LIST OF DANGEROUS GOODS (DGR 4.2)
berikut ini adalah kutipan dari DGR.4.2 List of Dangerous Goods, umumnya 
dikenal sebagai "halaman biru". baca DGR 4.1.6; setiap kolom dijelaskan secara rinci
















Kolom A :   UN (united nations) atau Nomor ID (identification) , DGR 4.1.6.1
Kolom B :   PROPER SHIPPING NAME, DGR 4.1.6.2
Kolom C :   kelas (Class), divisi (Division) dan resiko tambahan (subsidiary risk) 
                   dalam tanda kurung, DGR 4.1.6.3
Kolom D :   Label Bahaya (Hazard Label) 4.1.6.4
Kolom E :   Packing Group [ I (X), 2(Y), 3 (Z) ]. DGR 4.1.6.5
Kolom F :   Excepted Quantity Code. DGR.4.1.6.6
Kolom G & H : Kwantitas terbatas (kode Y) atau Limited Quantities. DGR 4.1.6.7 + 4.1.6.8
Kolom I  :    Packing Instruction (yellow pages) Passenger and cargo, DGR 4.1.6.9
Kolom J :    Maximum Net Qty (berat bersih) per kemasan “Passenger and cargo” 
                   DGR 4.1.6.10
Kolom K :   Packing Instruction (yellow pages) Cargo Aircraft Only, 
                   DGR 4.1.6.11
Kolom L :    Maximum Net Qty (berat bersih) per kemasan “Cargo Aircraft Only” 
                   DGR 4.1.6.12
Kolom M :   SPECIAL PROVISION.  DGR.4.4, DGR. 4.1.6.13
Kolom N :   EMERGENCY RESPONSE DRILL CODE (ERG), DGR 4.1.6.14



SPESIFICATION PACKAGING MARKINGS

Example I : 
kemasan kombinasi dengan kemasan dalam yang bisa berisi cairan atau zat padat


UN    4G / Y5 / S / 11 / A / PA – 03 / 3050 
                                                                             
                                                                              
KETERANGAN                                                                                                 
4G     : Kode Jenis kemasan untuk “FIBREBOARD BOXES” Yellow Pages     
Y       : Tipe desain berhasil diuji untuk Packing Group II (dapat digunakan  
            Untuk Packing Group III)
5        : berat kotor maksimum dalam kilogram dimana jenis desain telah        
            Diuji
S       : mengandung padatan atau kemasan dalam                                              
11      : Tahun pembuatan : 2011                                                                            
A       : Wewenang Negara : kode A “AUSTRIA” lihat Appendix D                    
PA-03/3050 : Nomor Pabrik “tanda identifikasi dialokasikan oleh 
                      otoritas nasional Austria untuk produsen



 Q-VALUE
DIFFERENT DANGEROUS GOODS PACKED 
IN ONE OUTER PACKAGING

a.    Yang paling bersifat membatasi PG, paket harus memenuhi standar kinerja PG.
b.    Nilai Q “Q value” Berat bersi per kemasan  tertinggi yang diizinkan menurut 
       Rumus Nilai Q, dimana Q tidak melebihi 1.









Example ; 


(Net) 1 L UN 1203 petrol,
                          
(Net) 5 L UN1223 kerosene, dan
                                   
(Net) 0,2 L UN1230 methanol

dikemas dalam UN specification packaging dan diangkut pada sebuah Passenger Aircraft.



Max net quantity per kemasan untuk pengangkutan pada Passenger Aircraft adalah:

UN 1203 = 5 L (Max)
UN 1223 = 60 L (Max)
UN 1230 = 1 L (Max)

Nilai Q harus dihitung sebagai berikut :

              1                    5                0,2
Q  =     ------     +       -------     +   --------
              5                    60                1


Q  =   0,20 + 0.08 + 0.2

Q  =   0.48


Nilai Q harus dibulatkan ke decimal pertama  : Q = 0.5 < 1


Legend /Keterangan
n          : Total Berat bersih (Net Quantity) per item
M         : Maximum berat bersih (Net Quantity) per item dari 4.2 List of 
              Dangerous Good (hal.biru)
Q         : nilai Q yang tidak pernah lebih besar dari 1

Nilai Q harus ditunjukkan pada Shipper Declaration untuk kategori Dangerous Goods.



TABLE 9.3.A
SEGREGATION OF PACKAGE (9.3.2)




Notes :
1. Tanda silang “X” dari baris atau kolom diindikasikan bahwa kemasan mengandung   
    Class dan Division Dangerous Goods harus di pisahkan, 

2. Division 4.1, class 6,7 dan 9 tidak termasuk dalam Table 9.3.A karena 

    tidak memerlukan pemisahan dari Class Dangerous Goods lainnya.

Example I :
Item A (UN 2572) termasuk Divisin 6.1 ;
Divisi ini tidak termasuk dalam Tabel 9.3.A dimana tidak memerlukan pemisahan dari 
Class Dangerous Goods lainnya, (lihat catatan “note” dibawah table 9.3.A). jika 
pengirim mengetahui bahwa kedua item tidak bereaksi berbahaya dengan lainnya, 
item ini bisa dikemas bersama dalam kemasan luar yang sama.

Example II :
Division 5.1 dan Division 4.2 seperti terlihat pada Table 9.3.A, memerlukan pemisahan, dikarenakan adanya tanda silang “intersection X” pada table.



Created By Ririn hasra for Learning easier
                                                 

LOGO POLITEKNIK PENERBANGAN JAYAPURA